Cyberity Temukan Arus Data dan Sistem Penyimpanan Sirekap KPU Berada dan Diatur di China


JAKARTA – Beberapa hari belakangan publik dihebohkan dengan anomali penghitungan suara dalam sistem rekapitulasi online Komisi Pemilihan Umum (KPU). Terutama sistem Sirekap dan pemilu2024.kpu.go.id.

Kejanggalan demi kejanggalan yang bermunculan itu mendorong berbagai pihak untuk mengecek satu per satu data C1 Hasil dengan data tabulasi di sistem pemilu2024.kpu.go.id.

KPU pun sudah mengklarifikasi temuan kejanggalan itu. Mereka mengakui terdapat kesalahan akibat ketidaksempurnaan pembacaan (optical character recognition/OCR) dokumen C1 yang diunggah melalui Sirekap. Kesalahan itu terjadi di 2.325 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Menanggapi itu, komunitas yang fokus pada isu keamanan siber dan perlindungan data di Indonesia Cyberity melakukan investigasi gabungan untuk mendalami sistem keamanan web aplikasi Sirekap (sirekap-web.kpu.go.id) dan pemilu2024.kpu.go.id.

Dari penelusuran situs yang dilakukan, diperoleh beberapa temuan, di antaranya sistem pemilu2024.kpu.go.id dan sirekap-web.kpu.go.id menggunakan layanan cloud yang lokasi servernya berada di RRC, Perancis dan Singapura.

“Layanan cloud tersebut merupakan milik layanan penyedia internet (ISP) raksasa Alibaba,” kata Ketua Cybernity, Arif ‘Bangaip’ Kurniawan, dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/02/2024).

Lebih lanjut, Arif juga menjelaskan bahwa posisi data dan lalu lintas email pada dua lokasi di atas, berada dan diatur di luar negeri, tepatnya, di RRC.

“Terdapat celah kerawanan keamanan siber pada aplikasi pemilu2024.kpu.go.id,” katanya.

Ia pun menyayangkan, ketidakstabilan aplikasi Sirekap, Sistem Informasi Rekapitulasi Suara dan Manajemen Relawan terjadi justru ketika pada masa krusial, masa pemilu dan beberapa hari setelahnya.


Sumber:


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *